Arie Wibowo

Sesungguhnya TUHAN telah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dengan segala jenis rupa, warna, budaya dan bahasa sebagai sebuah anugerah kehidupan. Menjalinkan suku, bangsa, rupa, warna, budaya dan bahasa adalah cita kehidupan mulia sampai manusia kembali kepada Nya dengan segenap kemanusiaannya. Mari Menyambung cita, cinta karsa dan karya.......

Monday, June 19, 2006

ANAK-ANAK SEMESTA........

Hampir usai gerimis dihatiku..mendengar cerita pilu tentang seorang bocah di Kaltim yang terkena 'peluru nyasar' aparat dan harus menjalani operasi beberapa kali di Jakarta, waktu itu aku terus mengikuti perkembangan kesehatan Iqbal begitu namanya melalui Detik.com, sempat aku kirimkan sebuah email ke redaksi detik.com atas kekhawatiran dan kesedihanku karena mendung dihati tak tahan lagi untuk tumpah menjadi gerimis yang membasahi bumi hati..berikut surat saya kepada redaksi detik.com yang sempat di psoting oleh redakasi..


Dear Redaksi...

Mencermati berita tentang ananda Iqbal menggerimiskan hati saya sebagai seorang ayah dari 2 orang anak...
Iqbal mengingatkan putri kedua saya yang seumuran dengannya, yang pada Juli nanti akan memasuki TK A menyusul kakaknya yang sudah lebih dahulu bersekolah...

Seharusnya hari ini iqbal tengah bermain dan bercanda ria dengan rekan sebayanya atau kedua orang tuanya....mengisi masa-masa emas kebahagiaannya sebagai kanak-kanak...
Namun takdir kehidupan berjalan berbeda dari umumnya....
Ia harus meregang sakit dan pilu dari sebuah proyektil yg bersarang sudah lebih dari sepekan sejak keteledoran aparat itu terjadi.....
Gerimis dihati semakin deras mendengar berita kondisi fisik Iqbal belum memungkinkan untuk menjalani operasi kedua nya....

Saya tidak kenal dan tidak memiliki hubungan sedarah dengan keluarga Iqbal, apalagi pernah bertemunya..
Namun perasaan dan jiwa seorang ayah yang membuat saya seolah -olah begitu dekat dan mengenal mereka....
Hanya do'a yang bisa saya berikan kepada Iqbal dan keluarganya...ayah - bunda nya yang kini juga berbalut luka , pilu dan nestapa...

Ya Allah...Rabbul Jalil....
Sesungguhnya Engkau maha dari segala-galanya...
Dalam ketundukan dan kedhaifan jiwa kami sebagai manusia ...izinkanlah kami meminta...
Sekedar memberi rasa dalam gulana..
Sekedar memberi sabar dalam gelisah
Limpahkanlah kesabaran dan keteguhan di kedua hati orang tua Iqbal....yang kini menjalani Ujian hidup Mu...dengan kesabaran dan keteguhan yang tiada batasnya...
Permudahlah urusannya...ringankanlah bebannya....
Wahai Zat yang menguasai segala...
Berilah kesembuhan kepada ananda Iqbal....
Agar ia dapat terus merajut masa-masa bahagia bersama rekannya, orang tuanya dan bersama zamannya.....
Agar ia dapat menjadi jariyyah..bagi kedua orang tua nya kelak ...
Hilangkanlah kesakitannya....punahkanlah penderitaanya....lenyapkanlah nestapanya.....jauhkanlah kepiluannya...

Allahu ya.......Allah.......
Sesungguhnya Engkalulah sebaik-baik pemberi dan sebaik-baik tempat kembali......

Tak ada lagi lisan yang dapat kami ucapkan
Tak ada lagi hasrat yang mungkin kami ungkapkan
Tak ada lagi tulisan yang dapat kami lukiskan
Selain Engkau memberi segala keberkahan, kebaikan dan kesembuhan pada ananda Iqbal...

Teriring doa dari kami
Ayahnya Ibrahim dan Hilma..........

Alhamdulillah....kini Iqbal sudah melewati masa-masa kritisnya dan sehat kembali, meskipun tidak dapat sesempurna seperti dulu lagi...

Namun sepekan terkahir ini, ke 'Ayah' an ku terganggu kembali oleh peristiwa tragis dan mengenaskan sekaligus menyedih harukan.....bukan hanya sekedar mendung gerimis di hati apalagi cuma mendung di jiwa,tapi....Hujan Deras dibathin ini mendengar Seorang ibu tega menghabisi ketiga anaknya....bahkan.......petir & guntur kemarahan sempat hadir dibenakku...
Ibu macam apa yang telah tega dan tanpa rasa yg telah melakukannya.....pasti bukan hanya tidak punya perasaan lebih dari itu jiwanya tlah hilang kerontang..
Berbagai asumsi dari polisi hingga psikolog mereka-rekanya...paranoid...depresi...kesetanan..dan lain-lain muncul mengemuka...
Dan yang membuat hati ini menjadi semakin miris, ternyata sang ibu tsb berasal dari keluarga baik2 bersuamikan seorang pengurus masjid..dan si ibu sendiri berpenampilan rapih..dgn kerudung...

Oh....terentak aku ternganga..
Tergagap aku menjawab realita..
Ada gerangan apa dengan mereka..
Ada musibah apa dengan kehidupan ini..
Ada nestapa apa dengan anak-anaknya


Jangan ada lagi duka untuk anak2 di persada...
Mereka adalah anak zaman....penghulu masa depan...
Biarkan mereka tumbuh berkembang bersama zamannya..
Menjadi pengukir kebaikan ..
Melintasi sejarah kebenaran...

ANAK-ANAK SEMESTA..
ADALAH ANAK-ANAKKU JUGA....
ANAK KITA SEMUA...

Duh, jadi merinding membayangkan seorang ibu tega membunuh anak kandungnya sendiri. Mudah2an ga akan terjadi lagi hal spt itu, amin.

Bener, Pak. Sejak dari awal Qee udah ngikutin beritanya di koran lokal, apalagi waktu dibawa ke RS di Balikpapan, heboh lah beritanya.Jadi waktu ngeliat ternyata sampe jadi berita nasional...wah lebih heboh lg. Dasarnya musibah ya, jangankan tertembak, wong makan ice cream aja bisa mati.

aku juga dah liat beritanya...miris ya Ri...semoga bisa jadi pelajaran bagi kita untuk lebih berhati2 menjaga titipanNya...semoga kita dijauhkan dari mara bahaya. Amin

saya jadi terharu :'( baca suratnya pak arie

Post a Comment